Pembentukan tim kajian elektabilitas Partai Golkar dinilai untuk membenahi partai pimpinan Setya Novanto (Setnov) itu dari sejumlah kasus tindak kejahatan korupsi yang menyandera kadernya.
Presiden Jokowi dinilai dapat meningkatkan elektabilitas Partai Golkar. Hal itu jika Jokowi mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto.
Turunnya elektabilitas Partai Golkar dinilai disebabkan mesin partai yang masih bekerja setengah hati.
Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Golkar yang berada di angka 14,5 persen dipengaruhi oleh kepuasan publik terhadap penanganan pandemi covid-19.
Salah satu upaya meningkatkan elektabilitas adalah memperkuat media dan penggalangan opini.
Golkar punya peluang besar mempertahankan posisi pada Pemilu 2024 mendatang.